• Untuk membentuk siswa Sekolah Dasar menjadi manusia dewasa yang berkualitas dan beradab tentunya harus dibekali dengan sikap yang baik, berbudi pekerti luhur, berpengetahuan yang luas, memiliki karakter yang unggul, bertaqwa, serta memiliki sejumlah keterampilan yang memadai.
  • Apa yang dimaksud dengan guru (teacher)? Secara umum, Pengertian guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
  • Menjadi seorang guru bukan lah hal yang mudah. Ya jelas terlihat dari namanya yaitu guru digugu dan ditiru. Untuk itu menjadi seorang guru adalah suatu pilihan yang mulia. Banyak dari kalangan masyarakat kita yang memandang guru sebagai sosok yang dapat dikatakan ahli dalam hal akademik. Namun, hal tersebut belum tentu terbukti sepenuhnya.
  • saya membuat aplikasi ini menggunakan Eclipse dalam hal ini bisa juga menggunakan Android Studio tapi mungkin ada beberapa hal yang berbeda silahkan di kembangkan...
  • penting memberi pengetahuan mengenai pemilu sejak dini agar generasi kedepan tidak acuh untuk memilih pemimpinnya, dan juga agar anak juga memahami proses pemilu dan pentingnya pemilu untuk masa depan yang lebih baik.

Cara membuat Web View Resposnsif Berbasis Android Menggunakan Android Studio


Android System WebView adalah komponen sistem yang dibuat oleh Chrome dan memungkinkan aplikasi Android dapat menampilkan halaman website tanpa harus membuka web browser. Pada sistem operasi Android 4.3 dan di bawahnya, Android System WebView menggunakan kode berdasarkan Webkit Apple seperti teknologi yang ada pada browser Safari.
Pada sistem operasi 4.4 dan di atasnya, Android System WebView menggunakan basis open sourcedari Google Chrome (yang menggunakan Google Blink engine). Sementara pada sistem operasi Android 5.0, Android System WebView merupakan sebuah aplikasi terpisah dan memungkinkan untuk diperbarui melalui Google Play tanpa memerlukan update firmware dahulu.
Jadi intinya narik data web kedalam tampilan layar smartphone (web siapa aja bebas kalo bisa web sendiri)
langsung aja sebenernya tutorial ini ga akan saya jelaskan lengkap tapi silahkan di kembangkan sendiri 
Download dulu projectnya disini >>> Web View project
untuk mengganti icon aplikasi bisa baca disini >>> cara ganti icon project aplikasi android 
untuk mengganti nama bisa baca disini >>> cara ganti nama package android studio
1. Setelah file di extract import dulu kedalam android studio

2. Untuk merubah url ke web kita bisa dirubah di folder res/values/navigation.xml



3. Coba deh di run


saya menggunakan emulator bluestacks native bukan yang terbaru agar lebih lancar menjalankannya maklum RAM cuma 3 GB ( blustack native ringan loh buat PC atau laptop dengan RAM dan VGA pas2an )



silahkan berkreasi sendiri :)

note : setelah di rename project dan ganti icon aplikasinya jangan lupa untuk di clean project ya dan di sychronize ulang atau restart android studio nya agar gradle cache nya terhapus




Download Emulator Android Ringan Bluestack Native


Melalui emulator Android, kamu bisa melakukan banyak hal dibandingkan jika langsung menggunakan smartphone. Misalnya saja, bermain game Android dengan menggunakan mouse dan keyboard, atau untuk uji coba aplikasi yang sedang kamu buat.

BlueStacks adalah salah satu emluator android yang ada namun BlueStacks terkenal berat untuk laptop atau PC. Namun tunggu dulu kalo kamu menggunakan aplikasi BlueStacks terbaru itu sudah pasti namun pernahkan mencoba aplikasi BlueStacks Native ? walaupun fitur tidak selengkap BlueStack terbaru namun BlueStack Native ini lumayan ringan loh ...



BlueStack Native (seperti gambar diatas) bisa dijalankan di spec komputer yang rendah loh bahkan pada PC yang tidak support VT (virtualization technology) seperti PC saya :)

mari silahkan di download dan nikmati nge-game atau uji coba aplikasi dengan lancar


semoga bermanfaat...

Simulasi Sidang Tahunan MPR DPR Oleh Anak Sekolah Dasar


Dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.

baca juga : Artikel Ilmiah Populer : Menumbuhkan Budaya Baca di Sekolah Dasar

Karakteristik Metode Simulasi

Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) memaparkan tentang karakteristik  metode simulasi sebagai berikut:
  • Banyak digunakan pada pembelajaran PKn, IPS, pendidikan agama dan pendidikan apresiasi,
  • Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi,
  • Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa,
  • Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual, bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah sosial.
Berikut Simulasi Sidang Tahunan MPR DPR Oleh Anak Sekolah Dasar (Mapel PKn)


Semoga bermanfaat...

Artikel Ilmiah Populer : Menumbuhkan Budaya Baca di Sekolah Dasar


Artikel Ilmiah Populer Disusun Oleh: Elis Nurhayati, S.Pd, M.Pd

Pendahuluan

Untuk membentuk siswa Sekolah Dasar menjadi manusia dewasa yang berkualitas dan beradab tentunya harus dibekali dengan sikap yang baik, berbudi pekerti luhur, berpengetahuan yang luas, memiliki karakter yang unggul, bertaqwa, serta memiliki sejumlah keterampilan yang memadai.

Untuk membentuk seorang siswa menjadi manusia di atas, ternyata tidak mudah.  Oleh karena siswa SD minimal harus dibekali kompetensi lulusannya dengan mampu membaca, menulis, dan berhitung. Namun ternyata tidak mudah. Ada sepuluh alasan mengapa minat baca menurun di Indonesia.


Pertama, masih rendahnya kemahiran membaca siswa di sekolah. Hasil penelitian yang dilakukan Tim Program of International Student Assessment (PISA) Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas menunjukkan kemahiran membaca anak usia 15 tahun di Indonesia sangat memprihatinkan. Sekitar 37,6 persen hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya dan 24,8 persen hanya bisa mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan (Kompas 2 Juli 2003). 

Kedua, sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat siswa SD harus membaca buku (lebih banyak lebih baik), mencari informasi atau pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan.

Ketiga, banyaknya jenis hiburan, permainan  dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian anak-anak dan orang dewasa dari buku. tetapi sebagian besar hanya bermain. Mereka seperti tersihir dan tentunya sangat berpengaruh pada pikiran dan emosi anak-anak.  Dampaknya  siswa sekarang malas membaca buku. Anak-anak sekarang lebih senang chatting sama teman-temannya melalui WhatsApp, Line, Facebook, Instagram, dan media sosial lainnya. Hal ini karena mendapatkan smartphone atau gadget lebih mudah dan murah seperti membeli kacang goreng saja.

Keempat, banyaknya tempat hiburan yang menghabiskan waktu seperti taman rekreasi, mall, supermarket, play station.  Sehingga kesempatan membaca masih merupakan sesuatu yang eksklusif.

Kelima, budaya baca memang tidak pernah ada dan belum pernah diwariskan nenek moyang kita atau leluhur kita. Karena di masa penjajahan Belanda kita memang sengaja dibuat bodoh, buta aksara, dan buta informasi.

Keenam, para ibu senantiasa disibukkan berbagai kegiatan upacara-upacara keagamaan serta membantu mencari tambahan nafkah untuk keluarga, nonton sinetron/telenovela sehingga tiap hari waktu luang sangat minim bahkan hampir tidak ada untuk membantu anak membaca buku. 

Ketujuh, sarana untuk memperoleh materi dana bahan bacaan, seperti perpustakaan atau taman bacaan, masih merupakan barang aneh dan langka. 
Kedelapan, harga buku yang relatif masih mahal yang tidak sebanding dengan daya beli masyarakat. maka sedikit sekali masyarakat yang memiliki koleksi buku di rumahnya. 

Kesembilan, kendatipun Taman Bacaan Masyarakat terus bertambah hampir 1720 buah yang tersebar hampir di seluruh Indonesia (Sumber: http://donasibuku.kemdikbud.go.id/tbm diakses 5 Oktober 2017), namun jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang ada, jelas belum memadai.  

Kesepuluh, minimnya koleksi buku diperpustakaan serta kondisi perpustakaan yang tidak memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca pengunjung yang memanfaatkan jasa perpustakaan. 



Berdasarkan sepuluh alasan itulah, baik langsung ataupun tidak langsung berakibat pada penurunan budaya membaca anak-anak.  Membaca tidak lagi menarik buat anak-anak sekarang, mereka jadi malas membaca buku, yang pada gilirannya prestasi belajar anak-anak menjadi menurun drastis.  Keadaan ini tentu saja tidak bisa dibiarkan terus menerus seperti ini, tetapi harus secepatnya ditanggulangi.  Penulis sebagai guru di Sekolah Dasar merasa prihatin dan tertantang untuk melakukan upaya bagaimana menumbukan kembali budaya baca di Sekolah Dasar khususnya di tempat penulis bertugas yaitu di SD Negeri Pondok Kacang Barat 03 Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.   Penulis mencoba untuk mencermati, mengobservasi, dan mencari alternatif yang tepat untuk mengatasi permasalahan di atas. Salah satu laternatif pemecahannya adalah siswa harus diberitahu dahulu mengapa membaca itu penting dan berguna bagi kehidupa manusia dan sebaginya, kemudian mereka diajak lebih memahami manfaat dan pentingnya kegiatan membaca, jika siswa sudah mulai memahami apa tujuan dan manfaat dari membaca, tahap berikutnya adalah  pembiasaan membaca.  Dengan metode pemberian pengetahuan, bagaimana memahamkan membaca yang baik dan benar, kemudian kita kenalkan  pembiasaan membaca buku di kalangan siswa SD. Dengan metode inilah penulis berharap dapat menumbuhkan budaya baca pada siswa-siswa di SD Negeri Pondok Kacang Barat 03 Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Artikel telah di posting di Web : 
Artikel lengkap bisa di download di : Download Artikel Ilmiah Populer Elis Nurhayati

Semoga bermanfaat ... 😁



Download Contoh Materi Perangkat Pembelajaran Sekolah Dasar


Sebagai guru sebelum mengajar harus membuat perencanaan, materi apa yang akan di ajarkan, kapan waktunya, mata pelajaran apa yang akan diberikan, menentukan tujuan, membuat indikator, menentukan metode, media pemebelajaran, melakukan penilaian, membuat instrumen penilaian, dan melakukan analisis hasil penilaian.

berikut contoh materi perangkat pembelajaran yang terdiri dari :
  • Silabus
  • RPP
  • Bahan Ajar
  • Penilaian
  • Analisis Hasil Penilaian
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.

Bahan Ajar merupakan salah satu bagian penting dalam proses pembelajaran. Sebagaimana Mulyasa (2006: 96) mengemukakan bahwa bahan ajar merupakan salah satu bagian dari sumber ajar yang dapat diartikan sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang bersifat khusus maupun yang bersifat umum yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran.

Penilaian merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dalam sistem pendidikan saat ini. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh siswa. Tentu saja untuk itu diperlukan sistem penilaian yang baik dan tidak bias. Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu guru merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya.

Analisis Hasil Penilaian memerlukan pemahaman pendidik terkait standar penilaian yang sesuai SKL, KD, Indikator pencapaian kompetensi maupun materi pembelajaran.

Silahkan download contoh materi perangkat pembelajaran dibawah ini :
Jika bingung cara mendownload silahkan ikuti tutorial berikut  : Cara Download Materi
Semoga bermanfaat ... 😊





Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013: Presentasi tentang provinsi yang ada di pulau Sumatera


Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang terintegrasi, maksud dari integrasi ini adalah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic baik dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and Within and Acrous Learners.

dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.


menurut M. Lazim (2013: 1), Pendekatan saintifik didefinisikan sebagai berikut:
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

baca juga : 

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik/ ilmiah adalah suatu teknik pembelajaran yang menempatkan siswa menjadi subjek aktif melalui tahapan-tahapan ilmiah sehingga mampu mengkonstruk pengetahuan baru atau memadukan dengan pengetahuan sebelumnya. Pendekatan saintifik/ ilmiah terbukti lebih efektif dalam pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. 

Berikut adalah contoh sederhana dari pembelajaran saintifik kurikulum 2013 : Presentasi tentang provinsi yang ada di pulau Sumatera.


semoga bermanfaat ... 😊

Membuat Simulasi Proses Terjadi-nya Gunung Meletus dengan Bahan yang Sederhana


Di dunia Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Suatu gunung berapi merupakan bentukan alam dari pecahan yang terjadi di kerak dari benda langit bermassa planet, seperti Bumi. Patahan tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa keluar dari dapur magma yang terdapat di bawah permukaan bumi.
Gunung berapi di Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah menjadi 17 lempeng tektonik utama yang kaku yang mengambang di atas lapisan mantel yang lebih panas dan lunak. Oleh karena itu, gunung berapi di Bumi sering ditemukan di batas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik. Contohnya, di pegunungan bawah samudra seperti punggung tengah atlantik terdapat gunung berapi yang terbentuk dari gerak divergen lempeng tektonik yang saling menjauh, sementara di Cincin Api Pasifik terbentuk gunung berapi dari gerakan konvergen lempeng tektonik yang saling mendekat. Gunung berapi biasanya tidak terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu sama lain.

baca juga : Mengenalkan Sistem Demokrasi di Indonesia Kepada Anak (Simulasi Pemilu) 
Oleh karena itu untuk mengenal kenampakan alam proses terjadi nya gunung meletus kita bisa membuat simulasi yang menyenangkan agar peserta didik mudah memahami setiap proses yang terjadi. Video simulasi ini dilakukan oleh siswa siswi Sekolah Dasar Negeri Pondok Kacang Barat 03 menggunakan bahan-bahan yang sederhana.


Semoga bermanfaat ...

Download Contoh JURNAL KEGIATAN PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH dan Jadwal RTL


Bapak/ibu calon kepala sekolah langsung saja di download contoh Jurnal dan Jadwal RTL



Jika bingung cara mendownload silahkan ikuti tutorial berikut  : Cara Download Materi

Semoga bermanfaat ...

Mengenalkan Sistem Demokrasi di Indonesia Kepada Anak (Simulasi Pemilu)


Pemilihan umum (disebut Pemilu) adalah proses memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.


.
 
Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik.


Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye.Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.



Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.


Oleh karena itu penting memberi pengetahuan mengenai pemilu sejak dini agar generasi kedepan tidak acuh untuk memilih pemimpinnya, dan juga agar anak juga memahami proses pemilu dan pentingnya pemilu untuk masa depan yang lebih baik.

Nah bagaimana simulasi pemilu sederhana yang bisa diterapkan pada anak sekolah dasar silahkan lihat video singkat dibawah ini.




Semoga bermanfaat... 😊


Fungsi dan Peran Guru dalam Pendidikan


Apa yang dimaksud dengan guru (teacher)? Secara umum, Pengertian guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
Definisi guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut.
Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pendidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Dari penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.

Tugas dan Tanggungjawab Seorang Guru


Mengacu pada pengertian guru di atas, seorang pendidik atau guru memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mengajar, mendidik, melatih para peserta didik agar menjadi individu yang berkualitas, baik dari sisi intelektual maupun akhlaknya.
Adapun beberapa tugas utama guru adalah sebagai berikut:

1. Mengajar Peserta Didik

Seorang guru bertanggungjawab untuk mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada para murid. Dalam hal ini, fokus utama kegiatan mengajar adalah dalam hal intelektual sehingg para murid mengetahui tentang materi dari suatu disiplin ilmu.

2. Mendidik Para Murid

Mendidik murid merupakan hal yang berbeda dengan mengajarkan suatu ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, kegiatan mendidik adalah bertujuan untuk mengubah tingkah laku murid menjadi lebih baik.
Proses mendidik murid merupakan hal yang lebih sulit untuk dilakukan ketimbang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan. Selain itu, seorang guru harus dapat menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya sehingga para murid dapat memiliki karakter yang baik sesuai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

3. Melatih Peserta Didik

Seorang guru juga memiliki tugas untuk melatih para muridnya agar memiliki keterampilan dan kecakapan dasar. Bila di sekolah umum para guru melatih murid tentang keterampilan dan kecakapan dasar, maka di sekolah kejuruan para guru memberikan keterampilan dan kecakapan lanjutan.

4. Membimbing dan Mengarahkan

Para peserta didik mungkin saja mengalami kebingungan atau keraguan dalam proses belajar-mengajar. Seorang guru bertanggungjawab untuk membimbing dan mengarahkan anak didiknya agar tetap berada pada jalur yang tepat, dalam hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan.

5. Memberikan Dorongan Pada Murid

Poin terakhir dari tugas seorang guru adalah untuk memberikan dorongan kepada para muridnya agar berusaha keras untuk lebih maju. Bentuk dorongan yang diberikan seorang guru kepada muridnya bisa dengan berbagai cara, misalnya memberikan hadiah.

Peran Guru dalam Pendidikan




Setelah memahami apa saja tugas dan tanggungjawab seorang guru, maka kita akan mengerti apa saja peran guru bagi para muridnya. Adapun peran guru adalah sebagai berikut;
  • Sebagai pengajar, yaitu orang yang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada para anak didiknya.
  • Sebagai pendidik, yaitu orang yang mendidikan muridnya agar memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
  • Sebagai pembimbing, yaitu orang yang mengarahkan muridnya agar tetap berada pada jalur yang tepat sesuai tujuan pendidikan.
  • Sebagai motivator, yaitu orang yang memberikan motivasi dan semangat kepada muridnya dalam belajar.
  • Sebagai teladan, yaitu orang yang memberikan contoh dan teladan yang baik kepada murid-muridnya.
  • Sebagai administrator, orang yang mencatat perkembangan para muridnya.
  • Sebagai evaluator, orang yang melakukan evaluasi terhadap proses belajar anak didiknya.
  • Sebagai inspirator, orang yang menginspirasi para muridnya sehingga memiliki suatu tujuan di masa depan.
  • Dan lainnya
Sebenarnya ada banyak sekali peran seorang guru dalam dunia pendidikan. Tidak hanya dalam mengajarkan ilmu pengetahuan, guru juga seringkali menjadi panutan bagi anak didiknya.

semoga bermanfaat...

Apa itu 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) ?

Pengertian Standar Nasional Pendidikan

Apa yang dimaksud dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP)? Pengertian Standar Nasional Pendidikan adalah suatu kriteria atau standar minimal terkait pelaksanaan sistem pendidikan yang ada di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Fungsi dari Standar Nasional Pendidikan ini adalah sebagai dasar dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas.
Sedangkan tujuan utama dari Standar Nasional Pendidikan adalah untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat.


Standar Nasional Pendidikan

Menurut penjelasan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), berikut ini adalah 8 standar pendidikan nasional di Indonesia:

1. Standar Isi

Hal-hal yang diatur dalam Standar Isi mencakup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal untuk jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Di dalam Standar Isi terdapat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
Peraturan Menteri terkait Standar Isi:
  • Permen No. 22 tahun 2006
  • Permen No. 24 tahun 2006
  • Permen No. 14 Tahun 2007

2. Standar Kompetensi Lulusan

Pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik menggunakan Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Hal-hal yang diatur dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mencakup standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
Peraturan Menteri terkait Standar Kompetensi Lulusan:
  • Permen No. 23 Tahun 2006
  • Permen No. 24 tahun 2006

3. Standar Proses Pendidikan

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk aktif berpartisipasi. Proses belajar-mengajar ini juga memberikan ruang bagi kreativitas, prakarsa, dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan psikologis/ fisik para peserta didik.
Peraturan Menteri terkait Standar Proses Pendidikan:
  • Permen No. 41 Tahun 2007
  • Permen No. 1 Tahun 2008
  • Permen No. 3 Tahun 2008

4. Standar Sarana dan Prasarana

Semua satuan pendidikan harus dilengkapi dengan sarana pendidikan seperti media pendidikan, peralatan pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, perabot, dan perlengkapan lainnya. Semua satuan pendidikan harus dilengkapi dengan prasarana pendidikan seperti lahan, ruang kelas, ruang pendidik, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang perpustakaan, dan prasarana pendukung lainnya.
Peraturan Menteri terkait Standar Sarana dan Prasarana:
  • Permen No. 24 Tahun 2007
  • Permen No. 33 Tahun 2008
  • Permen No. 40 Tahun 2008

5. Standar Pengelolaan

Standar Pengelolaan mencakup tiga bagian, yaitu;
  • Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan.
  • Standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah.
  • Standar pengelolaan oleh Pemerintah.
Peraturan Menteri terkait Standar Pengelolaan:

  • Permen No. 19 Tahun 2007

6. Standar Pembiayaan Pendidikan

Beberapa hal yang termasuk di dalam Standar Pembiayaan Pendidikan adalah biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
  • Biaya investasi satuan pendidikan mencakup biaya pengadaan prasarana dan sarana pendidikan, modal kerja tetap, dan pengembangan sumber daya manusia.
  • Biaya operasi satuan pendidikan mencakup gaji tenaga pendidik, peralatan pendidikan, biaya pemeliharaan saran dan prasarana, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
  • Biaya personal mencakup biaya pendidikan yang harus dibayar peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar-mengajar.
Peraturan Menteri terkait Standar Pembiayaan Pendidikan:
  • Permen No. 69 Tahun 2009

7. Standar Penilaian Pendidikan

Beberapa hal yang termasuk di dalam Standar Penilaian Pendidikan diantaranya penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
Peraturan Menteri terkait Standar Penilaian Pendidikan:
  • Permen No. 20 Tahun 2007

8. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tenaga pendidik atau guru harus mempunyai kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat rohani dan jasmani, serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pendidik harus memiliki ijazah dan/ atau sertifikat keahlian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik adalah sebagai berikut:
  • Kompetensi pedagogik
  • Kompetensi kepribadian
  • Kompetensi profesional
  • Kompetensi sosial
Peraturan Menteri terkait Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
  • Permen No. 12 Tahun 2007
  • Permen No. 13 tahun 2007
  • Permen No. 16 Tahun 2007
  • Permen No. 24 Tahun 2008
  • Permen No. 25 Tahun 2008
  • Permen No. 26 Tahun 2008
  • Permen No. 27 Tahun 2008
  • Permen No. 40 – 45 Tahun 2009

Fungsi dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan

Seperti yang sudah disebutkan pada paragraf awal sebelumnya, fungsi dan tujuan utama dari Standar Nasional Pendidikan ini adalah sebagai dasar pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Berikut penjelasan selengkapnya:
  1. Standar Nasional Pendidikan memiliki fungsi sebagai acuan atau dasar dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan demi untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas.
  2. Standar Pendidikan Nasional bertujuan untuk memberikan jaminan pendidikan nasional yang bermutu dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk karakter, serta peradaban bangsa yang bermartabat.
  3. Standari Nasional Pendidikan diselenggarakan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan perubahan kehidupan nasional dan global.
Itulah penjelasan ringkas mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP) serta fungsi dan tujuannya. Semoga artikel ini bermanfaat ...

Pentingnya Menjadi Guru yang Kreatif


Menjadi seorang guru bukan lah hal yang mudah. Ya jelas terlihat dari namanya yaitu guru digugu dan ditiru. Untuk itu menjadi seorang guru adalah suatu pilihan yang mulia. Banyak dari kalangan masyarakat kita yang memandang guru sebagai sosok yang dapat dikatakan ahli dalam hal akademik. Namun, hal tersebut belum tentu terbukti sepenuhnya. Tidak sedikit dari kalangan guru tersebut yang hal akademikianya tidak terlalu melambung tinggi, tetapi mereka dapat menempatkan diri mereka sesuai dengan kapasitasnya di masyarakat. Sehingga, banyak ilmu dan pengalaman yang mereka dapatkan ketika terjun di masyarakat.

Lalu bagaimana caranya supaya kita bisa menjadi guru yang kreatif ? Ya tidak hanya pandai yang kita butuhkan untuk menjadi seorang guru, tetapi juga kreatif. Untuk menjadi guru yang kreatif kita dapat menerapkan prinsip “FORCHILDREN”, yaitu fleksibel, optimis, respek, cekatan, humoris, inspiratif, lembut, disiplin, responsif, empatik, dan ngefriend. Berusahalah menerapkan prinsip ini supaya kita enjoy dalam menjalankan kewajiban menjadi seorang guru. Selain itu kita juga harus menerapkan motto “not only teach, but also touch”, ya guru tidak hanya mengajar tetapi juga menyentuh hati para peserta didiknya. Sehingga nilai akhir yang diperoleh seorang guru sangatlah berarti. Tak hanya berarti untuk peserta didiknya tapi juga untuk diri sendiri.

Jadi, apa yang ditakutkan untuk menjadi seorang guru? Justru berbahagialah apabila kita ditakdirkan dan diberi kesempatan menjadi seorang guru, kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta keterampilan kita lewat uluran kasih sayang kita kepada peserta didik. Di samping itu kita juga dapat berkreatif dalam dunia pendidikan. Sehingga, dunia guru janganlah kita takutkan tetapi harus kita taklukan.


Bagaimana cara menjadi guru kreatif? menjadi guru kreatif bukannya sekedar membuat anak senang dan enjoy oleh permainan (games) yang seru, segar dan lucu selama pembelajaran berlangsung.
Tapi juga selayaknya guru mencari metode pembelajaran yang bermakna dan membuat anak bisa semakin mengerti apa yang guru ajarkan dikelas. Kondisi apa saja yang membuat guru bisa menjadi kreatif bahkan tanpa harus menggunakan metode pembelajaran yang terbaru. Pertama, Guru menciptakan suasana kelas yang aman dan nyaman secara emosional dan intelektual. Terkadang siswa punya banyak pertanyaan dibenaknya, tetapi ada semacam perasaan malu dan takut, dikira bodoh jika melontarkan pertanyaan.

Sebagai guru, kerja keras kita salah satunya adalah menciptakan kelas yang memberikan keamanan secara emosional bagi siswa. Memang agar menjadi siswa yang percaya diri mereka perlu mengambil resiko, tetapi di lingkungan yang tidak mendukung kenyamanan secara emosional, siswa akan berpikir 1000 kali untuk mau bertanya dan berpendapat. Kelas yang membuat guru menjadi guru kreatif semestinya juga aman secara intelektual.


Siswa bisa mandiri dan mengerti di mana letak alat tulis, di karenakan semua hal di kelas sudah disiapkan dengan rapi dan terorganisir. Siswa tahu apa yang harus dikerjakan di karenakan intruksi penugasan yang jelas oleh guru. Tidak hanya jelas tetapi juga menantang dengan demikian siswa bisa mengekpresikan kemampuannya dalam mengerjakan tugas yang guru berikan.

Pertama, Guru mengukur dengan hati, seberapa besar keterlibatan siswa dalam tugas yang ia berikan. Seorang guru yang ahli mampu menciptakan suasana kelas yang aktif dalam pembelajaran di kelas yang diajarnya dalam presentasi keterlibatan yang penuh alias 100 persen. Artinya, misalkan seorang guru mengajar selama 40 menit, maka selama 40 menit itu pulalah, siswa belajar dengan aktif dan terlibat penuh dalam pembelajaran.

Tentu tidak dalam semalam semua guru bisa 100 persen menciptakan kelas yang aktif. Namun membutuhkan latihan dan latihan. Tetapi jalan kesana akan lebih cepat apabila kita mau jujur bertanya pada diri sendiri ”Seberapa besar siswa aktif atau terlibat penuh dalam pembelajaran yang saya lakukan?”.


Kedua, Guru menciptakan budaya menjelaskan, bukan budaya asal menjawab dengan betul. Ciri-ciri sebuah pertanyaan yang baik adalah pertanyaannya hanya satu tetapi mempunyai jawaban yang banyak. Bandingkan dengan jenis pertanyaan yang hanya mempunyai satu jawaban. Hal yang terjadi siswa akan berlomba menjawab dengan benar dengan segala cara. Termasuk.

Ketiga, Guru mengajarkan kesadaran siswa dalam memandang sebuah pengetahuan. Saat membelajarkan siswa, dikarenakan keterbatasan kita, terkadang kita sudah membuat mereka menebak atau mengarang-ngarang sebuah jawaban demi mendapatkan hasil yang benar. Hal ini siswa lakukan secara sadar atau tidak sadar. Menuju kualitas terbaik proses pembelajaran, seorang guru sebagai pendidik, kreativitas merupakan kunci utama yang mesti dikembangkan sedemikian rupa.


Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang tidak dibuat oleh orang lain, sesuatu yang baru dan memiliki daya guna dalam proses pembelajaran, merupakan hal penting yang tidak dapat dielakkan mesti dimiliki dan senantiasa berkembang dalam pribadi guru. Membuat sesuatu yang abstrak menjadi nyata, dan menjadikan potensi menjadi aktual, adalah kepiawaian yang serta-merta melekat dalam pribadi pendidik generasi bangsa

Semoga bermanfaat...